Senin, 11 Juni 2012

Belajar ikhlas

Ada yg bilang kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda...
Tetapi kadang sesuatu itu sebenarnya bukan gagal hanya saja seperti ada saja yg menghalangi keberhasilan itu...
SubhaAllah berkali2 kejadian terulang hendak bangkit namun terulang lagi dengan kejadian yg hampir sama namun hanya saja berbeda cerita saja,
semua sudah di tata rapi bahkan tampak tak ada sesuatupun yg bakal menghalangi, namun Allah.swt memiliki kehendak yg berbeda...
Allah berikan semua ujian hanya kepada yg mampu saja, sehebat apa kita menata, sekuat apa kita menguasai, tapi ketika Allah belum berkehendak maka apapun sangat mungkin terjadi...
SubhanAllah betapa hebatnya Engkau Yaa Allah....
Terpilih manjadi hamba yg selalu disapa dengan ujian2 yg terkadang tampak diluar begitu menyakitkan namun sesungguhnya itu adalah sapaanNya yg begitu indah...
Allah menyapa orang2 yg dicintainya, Allah mencitai orang2 yg sabar dengan ujia2nNya,
Allah kasihi orang2 yg selalu bersyukur kepadaNya.
Walau duka menyelimuti, walau hati terkadang menangis, tapi rasa bahagia, bangga n selalu bersyukur atas keindahan cinta dariMu akan selalu hadir pada hati yg sedang dilanda cinta kepadaMu Yaa Raabby...
Wahai dzat yg memiliki segala yg ada di alam ini...
Wahai yg mampu membolak balikkan hati.. berikanlah kekuatan iman dan berikan kenikmatan islam pada diri yg selalu berharap rahmat kepadaMu.
Jangan kau jauhkan kami dariMu.. jangan sampai kami mengkufuri nikmatMu karna itu hal Engkau benci sekali Ya Allah..
Biarkan kami menjadi orang yg selalu engkau cintai, Berkat dari kekasihmu Muhammad.saw berkat dari hati manusia mulia yg terindah sepanjang masa, berkah dari Jiddati khadijatul kubro wanita mulia pilihanMu, Berkah dari Hubabaty fatimatuzzahro pemimpin kami kaum wanita kelak, Maka dengarkanlah semua apa yg ada dari hati kami Yaa Rabby.....

RAHASIA DIBALIK RAHASIA


Inilah yg di sebut Rahasia di balik Rahasia O :)  (M) manusia  (T) Tuhan 




M: Tuhan, bisakah aku bertanya padaMU? 
T: Tentu, hambaku .. Silahkan! 
M: Tp janji ya, Engkau takkan marah. 
T: Ya, AKU janji. 
M: Knp KAU izinkan banyak HAL BURUK terjadi padaku hari ini? 
T: Apa Maksudmu? 
M: Aku bangun terlambat. 
T: Ya, Trus? 
M: Mobilku mogok & butuh waktu lama untuk menyala. 
T: Ok, Trus? 
M: Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, sampai kumalas memakannya. 
T: Hmm .. Trus? 
M: Di jalan pulang, HPku tiba2 mati saat aku berbicara bisnis besar! 
T: Benar, Trus? 
M: Dan akhirnya, saat ku sampai rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dgn mesin pijat refleksi yg baru kubeli, tp MATI! 
Knp Tak ada yg LANCAR hari ini?? 
T: Biar KU perjelas HambaKu .. 
Ada malaikat kematian pagi tadi & AKU mengirimkan Malaikatku untuk berperang melawannya agar tak ada hal buruk yg terjadi padamu! 
Kubiarkan tertidur disaat itu. 
M: Oh, tapi .. 
T: AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU karna ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan & akan MENABRAKmu. 
M: (merunduk) 
T: Pembuat burgermu sedang sakit, AKU tak ingin kau tertular, oleh karenanya KUbuatnya salah bekerja! 
M: (tarik nafas) 
T: hpmu kubuat mati karna mereka PENIPU, Kutak mungkin biarkanmu tertipu.Lagipula bisa kacaukan KONSENTRASImu dalam mengemudi bila ada yg menghubungimu kala HP menyala .. 
M: (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Tuhan .. 
T: Soal mesin pijat refleksi,, 
kutau kau belum sempat beli voucher listrik, bila mesin itu dinyalakan maka akan mengambil banyak daya listrikmu, 
KU yakin kau tak ingin berada dalam kegelapan ditengah malam. 
M: (menangis tersedu) Maafkanku Tuhan! 
T: Tak apa, tak perlu meminta maaf. 
Belajarlah tuk percaya padaku. 
rencanaku padamu lebih baik dari rencanamu sendiri. 
Yakinlah bahwa Tuhan slalu BAIK 
Yakinlah segala Usahamu PASTI Sampai 
Belajarlah tuk slalu bersyukur atas APAPUN yg terjadi Karna, Semua Akan INDAH Pada Waktunya ..

Jumat, 01 Juni 2012

DOA SETELAH BERWUDHU


DOA SETELAH BERWUDHU
Diriwayatkan dari kitabMAROQIL ‘UBUDIYAH Apabila selesai berwudhu, arahkan pandanganmu ke langit dan menghadaplah ke kiblat dengan dadamu, karena langit adalah kiblat doa, dan kebutuhan-kebutuhan manusia berada dalam perbendaharaan di bawah Arsy. Ulurkan kedua tanganmu dan mohonlah semua kebutuhanmu, karena ka’bah adalah arah termulia. Dan katakanlah:
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ اِللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سُبْحَانَكَ اَللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ عَلِمْتُ سُوْاءًوَظَلَمْتُ نَفْسِى. اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ فَاغفِرْلِى وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ اَللّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. وَاجْعَلْنِى صَبُوْرًا شَكُوْرًا وَاجْعَلنِى اَذْكُرُكَ ذِكْرًا كَثِيْرًا وَاُسَبِّحُكَ بُكْرَةً وَاَصِيلاً
“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Maha suci engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu, Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku berbuat keburukan dan menganiaya diriku. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu, maka ampunilah dosakudan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang salih. Jadikanlah aku seorang yg penyabar dan sangat bersyukur dan jadikanlah aku sering mengingat-Mu dan bertasbih kepada-Mu pagi dan petang.”
Setelah itu ucapkanlah shalawat atas Sydn. Muhammad dan keluarga Sydn.Muhammad serta para sahabatnya. Lebih di sukai jika doa itu di baca tiga kali.
Barangsiapa membaca doa-doa yg diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi dan Al-Hakim ketika selesai berwudu, maka keluarlah dosa-dosanya semua dari anggota tubuhnya dan dicatat di atas wudunya pahalanya, dan dilindungi pelakunya dari kesia-siaan amal serta diangkat wudunya hingga mencapai bawah Arsy. Wudu tersebut terus bertasbih kepada Allah.swt dan menyucikan-Nya  serta ditulis pahala itu baginya sampai hari kiamat. Hal tersebut berulang setiap kali ia berwudu. Apabila ia mengucapkannya tiga kali sesudah wudu, maka di tulis tiga kali. Hal itu tidaklah sulit bagi Allah.
Kemudian bacalah surat Al-Qadr tiga kali, karena siapa yang membacanya sekali sesudah berwudu, maka ia termasuk golongan shiddiqin. Siapa yang membacanya dua kali,  ia di catat dalam diwan para syuhada dan siapa yg membacanya tiga kali, maka Allah menghimpunnya bersama para nabi sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Setelah membaca surah itu di sunnahkan membaca:
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى وَوَسِّعْ لِى فِى دَارِى وَبَارِكْ لِى فِى رِزْقِى وَلاَ تَفْتِنِى بِمَازَوَيْتَ عَنِّى
“Ya Allah, ampunilah dosaku dan luaskan bagiku dalam rumahku dan berkatilah aku dala rezekiku dan janganlah Engkau timpahkan fitnah atasku dengan apa ygang Engkau jauhkan dariku.”
Usahakan mempetahankan wudu sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Qudsi “Hai Musa, apabila engkau mengalami musibah sedang engkau tidak dalam keadaan berwudu, maka janganlah engkau menyalahkan kecuali dirimu sendiri.”
Juga dalam sebuah hadits Nabi.saw bersabda “Tetaplah engkau dalam keadaan bersuci, niscaya dilapangkan rezeki bagimu” Disebutkan oleh Al Bujarami dengan menukil dari Sayyidi Mustafa Al-Bakri.

Sudah Tahukah Anda


Sudah Tahukah Anda ?
| Inilah Musuh Manusia Yang Sebenarnya |

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

1. Rasa Marah
Rasa gejolak yang datang dari diri sendiri terhadap lingkungan. Coba bersabar dan kendalikan, kadang tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud. Cara mengendalikan : Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung lalu hembuskan perlahan melalui mulut, lakukan secara teratur sampai timbul rasa lega. kalo belum kunjung reda, coba lampiaskan kemarahan melalui tulisan di atas kertas.

2. Takut
Perasaan yang timbul apabila kita merasa tidak mampu menghadapi sesuatu peristiwa yang terjadi. Sugesti yang seakan-akan membisikkan kita bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, padahal kenyataannya belum tentu seperti itu. Cara mengendalikan : Berpikir positif dan bayangkan bahwa semua akan berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.

3. Kikir/Pelit
Rasa susah memberikan sesuatu pada orang lain. Rezeki sudah ada yang mengatur, jadi kita tidak mungkin rugi memberikan sebagian milik kita, bahkan dengan memberikan sesuatu kepada orang lain, mungkin ada balasan yang lebih berharga dari sesuatu yang kita berikan kepada orang lain. Cara mengendalikan : Lihat dari sisi hati nurani kita, tapi jangan mudah tertipu oleh penampilan orang lain.

4. Ragu
Bimbang atau bingung atau tidak ada suatu tekad yang bulat untuk melakukan sesuatu. Hidup adalah pilihan, tetapi dalam memilih harus dipikirkan terlebih dahulu. Salah dalam memilih dapat mengakibatkan suatu penyesalan. Cara mengendalikan : Pilih baik atau buruknya dengan pikir panjang.

5. Takabur
Rasa yang menganggap kesuksesan suatu bidang hanya karena usaha sendiri. Manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dan tidak akan mungkin bisa hidup sendiri tanpa bantuan. Cara mengendalikan : Bersyukur dengan hasil yang sudah dicapai bukan karena diri sendiri tapi dengan bantuan orang lain juga.

6. Buruk Sangka
Memandang seseorang dari sisi negatifnya saja walaupun hal itu belum tentu benar. Berpikir negatif bisa menyebabkan kebencian walaupun kenyataannya tidak seperti hal yang dipikirkan. Yang parahnya, terkadang persangkaan kita tiada berdasar dan tidak beralasan. Memang semata-mata sifat kita suka curiga dan penuh sangka kepada orang lain, lalu kita membiarkan pikiran tersebut bersemayam di dalam hati. Bahkan kita membicarakan serta menyampaikannya kepada orang lain dan dapat menyebabkan fitnah. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang berbeda-beda. Cara mengendalikan : Jangan berpikir kita orang yang sempurna dan banyak mengingat kebaikan seseorang.

7. Malas
Tidak suka bekerja atau tidak ada keinginan melakukan sesuatu hal. Waktu itu gratis, tapi sangat berharga. Kamu tidak akan dapat memiliki, tapi dapat memanfaatkannya. Kamu tidak dapat menyimpan, tapi dapat menghabiskannya. Sekali kehilangan, kamu tidak akan bisa mendapatkannya kembali. Cara mengendalikan : Lakukan sesuatu yang berguna. Buat rencana dan tujuan hidup agar kita memiliki motivasi dan semangat dalam melakukan suatu hal.

8. Iri/Cemburu
Orang yang kurang senang melihat orang lain beruntung. Rezeki setiap orang berbeda-beda, mungkin di bidang yang satu, orang lain lebih beruntung, coba di bidang lain mungkin kita bisa lebih unggul. Cara mengendalikan : Jika orang lain sukses dalam suatu bidang, jadikan motivasi buat kita untuk berusaha lebih baik mungkin di bidang lain kita bisa lebih sukses.

9. Sombong
Merasa superior, tinggi hati, angkuh, congkak, paling hebat dan ingin dipuji oleh orang lain. Diatas awan masih ada langit. Orang yang seperti ini kadang dijauhi dan dibenci orang lain. Cara mengendalikan : jangan merasa kita lebih baik dari orang lain, bersikaplah rendah hati dan santun.

10. Ceroboh/Pelupa
Kurang hati-hati dan kurang teliti dalam melakukan sesuatu dan selalu ada suatu kekeliruan atau kesalahan. Merepotkan dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Cara mengendalikan : Teliti dan selalu periksa atau memastikan dalam bertindak apakah sudah benar atau belum. Konsentrasi. Bawa catatan.

11. Putus Asa
Mudah menyerah dan pabila mengalami kegagalan seolah-olah sudah tidak ada harapan lagi baik untuk masa depannya.
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Orang yang sukses pasti mengalami gagal.

Cara mengendalikan : Berusaha dengan baik walaupun gagal, jangan menyerah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

(♥ Subhanallah & Semoga Bermanfaat ♥)
____________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Aamiin Ya rabbal 'alamiin |

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ..

copas : http://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=246890128746263&set=a.165259096909367.25799.165257603576183&type=1
Ciutkan pos ini

Senin, 21 Mei 2012

22 mei 2012 ( 1 rajab 1433H)

Ketika hati tengah terpaut cinta yg indah maka rindu tak mampu ter tahankan 
Allah dengar jeritan hati sang pecinta maka obat pun datang sebagi penawar meski rasa rindu sedikit terobati tapi bahagia tak bisa di pungkiri

Sabtu, 21 April 2012

Dzikir tawakkal


بِسمِ الله رَبِّيَ الله حَسِْبيَ الله تَوَكَّلْتُ عَلَى الله ِاعْتَصَمْتُ بِالله فَوَّضْتُ اَمرِيْ اِلَى الله مَاشَاءَالله لاَقُوَّةَ اِلاَّبِالله
ijazah doa dari hubbabah aminah al athas istri dari Hb.Ahmad Althas yg mau baca tafaddhal ana sambungin lg ijazahnya n ucapin qobiltu ijazah yaaaa

GHIBAH


GHIBAH
Ghibah adalah menyebutkan, membuka dan membongkar aib saudaranya dengan maksud jelek.
Imam muslim meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah.saw bersabda : “Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Para sahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yg lebih tahu.” Kemudian rasulullah bersabda: “ Engkau menyebutkan sesuatu yg ada pada saudaramu yg dia membencinya. Jika yg engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika tidak benar maka engkau telah berbuat kedustaan atasnya.”

Hukum Ghibah.

Ghibah termasuk dosa besar yg sangat di cela oleh Allah.swt. Al-Qur’an mengibaratkan orang yg suka menggunjing, seperti orang yg memakan daging saudaranya sendiri. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:”Dan janganlah kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yg lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaramu yg sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya…”(Al Hujurat:12)
Suatu hari Sayyidah Aisyah pernah berkata kepada Rasulullah tentang Shofiyyah bahwa dia adalah wanita yg pendek. Maka Rasulullah.saw bersabda: “Sungguh engkau telah berkata dengan suatu kalimat yg kalau seandainya dicampur dengan air laut niscaya akan merubah air laut.”(H.R Abu Dawud)
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa ghibah dapat merubah rasa dan aroma air laut, disebabkan betapa busuk dan kotornya perbuatan ghibah.
Sekedar menggambarkan bentuk tubuh seseorang saja sudah mendapat teguran keras dari Rasulullah, lalu bagaimana dengan menyebutkan sesuatu yg lebih keji dari itu?. Tentunya Allah mengatur adanya cerita dari seorang Ummul mu’minin yaitu sayyidah Aisyah sekedar menjelaskan betapa besar ancaman dari ghibah tanpa memandang bulu.
Rasulullah.saw bersabda: “ketika aku mi’raj (naik ke langit), aku melewati suatu kaum yg kukunya dari tembaga dalam keadaan mencakar wajah-wajah dan dada-dadanya. Lalu aku bertanya:”siapakah mereka itu wahai Jibril?” Malaikat Jibril menjawab: “ Mereka adalah orang-orang yg memakan daging-daging manusia dan merusak kehormatannya.”(H.R.Abu Dawud). Yang dimaksud dengan ‘memakan daging-daging manusia’ dalam hadits ini adalah berbuat ghibah (menggunjing).
Dari sahabat Jabir bin Abdillah beliau berkata: “Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah mencium bau bangkai yg busuk. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam berkata:”Apakah kalian tahu bau apa ini? (ketahuilah) bau busuk ini berasal dari orang-orang yg berbuat ghibah.”(H.R. Ahmad).
Ancaman yg terkandung dalam ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa perbuatan ghibah ini termasuk perbuatan dosa besar, yg seharusnya setiap muslim untuk untuk selalu berusaha menghindar dan menjauh dari perbuatan tersebut. Begitu juga dengan orang yg mendengar ghibah. Ia tidak terbebas dari dosa kecuali dengan mengingkari secara lisan atau dengan hatinya. Rasulullah.saw bersabda “Barang siapa yg membela kehormatan saudaranya yg yg sedang dipergunjingkan, maka Allah.swt akan membebaskannya dari api neraka.”(H.R.Ahmad).

Faktor Penyebab Ghibah

Imam Al Ghozali menyebutkan beberapa factor yg mendorong ghibah :
1.    Melampiaskan kemarahan. Jika sedang marah, orang dengan mudah menyebutkan keburukan-keburukan.
2.    Menyesuaikan diri dengan kawan-kawan, dengan berbasa-basi dan mendukung pembicaraan mereka walaupun menyebut aib orang.
3.     Ingin mendahului menjelek-jelekkan keadaan orang yg dikhawatirkan memandang jelek ihwalnya di sisi orang yg disegani.
4.    Keinginan bercuci tangan dari perbuatan yg dinisbatkan kepada dirinya.
5.    Ingin membanggakan diri. Mengangkat dirinya sendiri dan menjatuhkan orang lain.
6.    Kedengkian. Bisa jadi ia mendengki orang yg disanjung, dicintai dan dihormati orang banyak, lalu ia menginginkan lenyapnya nikmat dari orang itu, dengan mempermalukan orang tersebut di hadapan orang banyak.
7.    Bermain-main, senda gurau dan mengisi waktu kosong dengan lelucon. Lalu ia menyebutkan aib orang lain agar orang-orang menertawakannya.

Taubat dari Ghibah

Pada dasarnya orang yg melakukan ghibah telah melakukan dua kejahatan: kejahatan terhadap Allah Ta’ala karena melakukan perbuatan yg jelas dilarang oleh-Nya, dan kejahatan terhdap manusia karena telah menodai kehormatan manusia. Dalam hadits shahih, diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Siapa yg memiliki tuntutan kezaliman dari saudaranya menyangkut kehormatan atau harta maka hendaklah ia meminta pembebasannya sebelum datangnya hari dimana tidak ada dinar maupun dirham, tetapi akan diambil dari kebaikan-kebaikannya maka keburukan-keburukan saudaranya diambil ditambahkan kepada keburukan-keburukannya.” Maka langkah-langkah yang harus diambil untuk menebus perbuatan maksiat ini adalah dengan cara:
1.    Taubat, yang mencakup tiga syaratnya yaitu meninggalkan perbuatan maksiat tersebut, menyesali perbuatan yg telah dilakukan dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
2.    Mendatangi orang yang digunjingkan kemudian minta maaf atas perbuatannya dan menunjukkan penyesalannya yg telah membuka aib.
3.    Beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah.swt untuk orang yg pernah digunjingnya.
4.    Menyebutkan kebaikan-kebaikan orang yg dighibahi itu di tempat-tempat yg pernah ia berbuat ghibah kepadanya.

Kiat Menghindari Ghibah

Untuk mengobati kebiasaan ghibah yg merupakan penyakit yg sulit dideteki dan sulit di obati ini ada beberapa kiat yg bisa kita lakukan.

Pertama, selalu ingat bahwa perbuatan ghibah adalah penyebab kemarahan dan kemurkaan Allah.swt dan turunnya adzab dariNya.

Kedua, selalu ingat bahwasanya timbangan kebaikan pelaku ghibah akan pindah kepada orang yg digunjingkannya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan sama sekali maka akan diambilkan dari timbangan kejahatan orang yg digunjingkanya dan ditambahkan kepada timbangan kejahatannya.

Ketiga, mengingat dulu aib dirinya sendiri dan segera berusaha memperbaikinya. Dengan demikian akan timbul perasaan malu pada diri sendiri bila membuka aib orang lain sementara dirinya sendiri masih mempunyai aib.

Keempat, jika aib orang yg hendak di gunjingkan tidak ada pada dirinya sendiri hendakna ia segera bersyukur kepada Allah.swt karena telah menghindarkannya dari aib tersebut bukannya malah mengotori dirinya dengan aib yg lebih besar yg berupa perbuatan ghibah.

Kelima, selalu ingat bila ia membicarakan saudaranya maka ia seperti orang yg makan bangkai saudaranya sendiri.

Keenam, mengingatkan orang yg sedang melakukan ghibah bahwa perbuatan tersebut hukumnya haram dan dimurkai Allah.swt.

Ketujuh,selalu menjaga lisan. Hendaknya kita selalu memperhatikan apa yg kita ucapkan. Apakah mengandung ghibah atau bukan.
Rasulullah.saw bersabda: “Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (H.R.Muslim).

Sumber Majelis Ta’lim Aisyaturridha Rabu pahing.

Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya saya pribadi dan semoga ilmu yg sedikit ini mampu menjadi pengingat disaat kita tengah lupa atau lalai, tidaklah ada dari manusia yg terluput dari dosa kecuali Rasulullah.saw tapi sebaik2nya insan yaitu yg semakin bertambahnya hari semakin bertambah pula amal baiknya. Dan mohon maaf jika ada kata yg kurang berkenan atau menyinggung hati atau perasaan, apalah artinya diri ini yg terlalu banyak kesalahan dan dosa hanyalah ingin berbagi dari apa yg telah di dapat.  “Lihatlah isi ilmunya tapi jangan melihat siapa yg menyampaikannya.”

KISAH SEORANG AYAH


CERITA PENDERITAAN SEORANG AYAH

Pada zaman Rasul.saw ada seorang laki-laki yg mengadukan ayahnya bahwa ayahnya telah mengambil hartanya, maka Rasul.saw pun menyuruh anak laki2 tersebut membawa ayahnya datang menghadap beliau,
 kemudian malaikat jibril pun pada saat itu berbisik pada Rasulullah dan berkata
 “Yaa Rasulullah kalo ayah anak itu datang tanyakan pada dia syair yg setiap malam dia baca, yg dia ucapkan didalam hatinya dan tidak pernah di dengar oleh kedua telinganya, kalo dia datang tanyakan itu”
maka anak itu pun datang bersama ayahnya dan berkata “ ini Ya Rasulullah ayahku” maka Rasulullah pun bertanya “apakah benar kamu suka mengambil harta anakmu?”
maka sang ayah pun menjawab “tanyakan Yaa Rasulullah untuk apa aku mengambil hartanya, hanya untuk aku nafkahkan kepada salah satu bibinya atau untuk aku sendiri ? tanyakanlah Yaa Rasulullaah.. aku hanya ingin mamberikan yg wajib saja, bibi2nya ini fuqara’ semua dan dia adalah seorang yg kaya maka aku ambil sedikit hartanya untuk aku dermakan kepada bibinya sendiri untuk memberi nafkah kepada bibinya sendiri bukan untuk kepentinganku sendiri.”
Lantas Rasulullah.saw pun berkata “ kholas g usah di bahas ini tapi ku ingin dengar darimu syair yg kamu  ucapkan dalam hati yg tidak didengar oleh telingamu sendiri”.
Maka orang itu pun berkata “Yaa Rasulullah aku semakin percaya kepada kenabianmu, karena ini tidak ada yang tahu, jangankan orang lain bahkan telingaku sendiri tidak pernah tahu” maka orang itu pun membacakan syairnya..
Ketika engkau lahir aku memberimu makan
Dan ketika engkau tumbuh dewasa aku slalu menjagamu
Engkau di beri minum dari jerih payahku
Jika malam hari engkau sakit..
Maka sepanjang malam aku tidak tidur memikirkan penyakitmu
Hingga tubuhku sempoyongan karena ngantuk..
 Seakan-akan aku yg sakit..
Air mataku pun mengalir deras dan aku pun khawatir kau akan mati..
Saat engkau mencapai usia yg tepat..
Saat kuharap dirimu dapat membalasnya
Kau pun balas aku dengan kekasaran dan kekejaman
Seakan-akan engkaulah pemberi ni’mat dan yang dermawan.
Andai saja tak kau penuhi hakku sebagai ayah..
Kau perlakukan aku sebagai tetangga yg hidup berdampingan
Mendengar syair itu Rasulullah.saw pun menitikkan air mata seraya berkata “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu”
Ta’lim Sabtu Roudhah tentang “HAK SEORANG AYAH”